1. Apakah Citibank di Jepang dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan
dan popularitas-nya? Kondisi bank-bank Jepang mungkin sedang menurun,
tetapi mereka, seperti halnya perusahaan-perusahaan manufaktur Jepang
yang telah berhasil menaklukan manufaktur Barat, akan menjadi pesaing
yang sangat kuat.
Lingkungan Pemasaran Stratejik
Analisis Lingkungan Makro, yang meliputi Analisis Politik, Ekonomi, dan Budaya.
Pada
saat Citibank memasuki pangsa pasar di Jepang pada situasi harga saham /
efek yang menurun sehingga hal ini dimanfaatkan sebagai peluang
kebangkitan Citibank memasuki pangsa pasar di Jepang, Citibank
pertumbuhan menyembur disaat terjadi krisis keuangan di Jepang, Mulai
dari tahun 1995 perdagangan obligasi yang memimpin Federal Reserve untuk
mengusir Daiwa Bank dari Amerika Serikat ke tiga runtuhnya pada tahun
1998 dari Efek Sanyo, Yamaichi Efek, dan Hokkaido Takushoku Bank.
Budaya
yang semula anti asing menjadi berubah, paradigma bagi masyarakat
Jepang. Resesi ekonomi di Jepang dan bank-bank domestik terbebani kredit
macet sekitar $ 1 triliun, Citibank membuat beberapa terobosan serius
ke pasar Jepang.
Analisis Konsumen
Dari permasalahan keuangan
di jepang, menyebabkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap bank-bank
Jepang mulai terkikis dan konsumen yang mempersepsikan citra aman
terhadap bank-bank ini nasional Jepang menjadi berubah karena adanya
kredit macet. Konsumen kemudian berubah paradigma dan mencari
alternative tempat menyimpan uang yang aman. Pada saat yang sama,
Citibank menawarkan layanan yang inovatif yaitu memberikan alternative
produk yang menguntungkan bagi konsumen. Contoh layanan yang inovatif
adalah multicurrency account. Ketika nilai dolar jatuh di bawah 100 yen
dalam tahun 1995, banyak konsumen mengerti bahwa jepang skr mereka
sedang rency ¬ harga ke dalam stratosfir dari yang akhirnya akan turun,
dan Citibank menawarkan cara yang paling nyaman bagi para penabung waktu
kecil untuk memutar pasar uang. The multicurrency account itu merupakan
daya tarik bagi para pelanggan, karena mereka bisa memindahkan uang ke
dolar dan dapatkan suku bunga yang lebih tinggi tetapi jika menginginkan
uang di kurs kembali ke yen dengan cukup menggunakan layanan
tele-banking setiap saat baik siang ataupun malam. Dari produk ini
Citibank mencatat panggilan dari 315.000 calon pelanggan dan saat ini;
pada hari berikutnya, orang-orang dikerumuni sembilan belas bank cabang
di pertarungan untuk membeli dolar yang tiba-tiba murah. Melihat
keberhasilan ini, Citibank telah mengembangkan rencana ambisius untuk
Jepang. It berharap untuk mencapai 35 juta rekening pada tahun 2010
Analisis Pesaing
Pesaing
Citibank meliputi bank lokal (Bank of Tokyo-Mitsubishi, Dai-Ichi Kangyo
Bank, Sanwa Bank) dan bank asing (ABN Amro, Deutsche Bank, HSBC). Pada
waktu itu, tidak ada bank asing (kecuali Citibank) yang mempunyai
operasi retail banking. Jadi, Citibank mempunyai keunggulan kompetitif
yang meliputi: Brand yang kuat, operasi global, inovasi, staf lokal yang
berkualitas, dan produk dan jasa yang beragam dan berkualitas. Semakin
banyak pesaing maka perebutan pangsa pasar perbankan menjadi semakin
sulit dan semakin sempit, untuk itu maka Citibank harus menciptakan POD
(Point of Differensiasi) yaitu menciptakan nilai tambah kepada konsumen
dan keuntungan yang diperoleh oleh konsumen tidak disediakan oleh
pesaing.
Strategi Segmentasi, Targeting, dan Positioning.
Inovatif
bank dengan menawarkan layanan seperti dua puluh-empat ATM dan
telebanking. Layanan ini diambil untuk diberikan di Amerika Serikat
tetapi hal yang baru di Jepang. Hal ini juga menjadi populer di antara
para pelanggan dan mendapatkan publisitas gratis yang luar biasa dengan
menelan biaya beberapa bank-bank lain biaya ketika pelanggan mengakses
rekening Citibank di bank saingan 'ATM. Dengan melakukan ini, Citibank
telah, pada dasarnya, menambahkan ribuan ATM dengan menggunakan para
pesaingnya 'infrastruktur
Citibank menggunakan mantan presiden
Amerika Serikat, George Bush, untuk mempromosikan citra globalnya.
Walaupun dikritik sebagai diskriminatif, Citibank telah secara efisien
dan menguntungkan menggunakan pendekatan yang tidak biasa terhadap para
pelanggan kaya. Citibank dalam pendekatan kepada pelanggan kaya itu
sangat kreatif dan unik. Pada April 1998, Jepang mulai menderegulasi
dengan bank. Koichiro Kitade, Citibank kepala divisi bank swasta di
Tokyo, tahu sudah waktunya untuk mencoba pendekatan pemasaran baru untuk
memperluas pangsa pasar melalui advertising di koran, Citibank mampu
mengaet orang kaya kaya mau menempatkan dananya sekitar US $ 750.000.
Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan)
Produk
Pada
saat perusahaan efek / saham dalam kondisi terpuruk dan bank-bank local
mengalami kredit macet karena Citibank menawarkan produk yang flexible,
mudah diakses, dan seolah menawarkan seluruh kebutuhan dari pelanggan
tersedia semuanya dengan konsep one stop shoping atau supermarket jasa
keuangan.
Harga
Bahwa kebijakan harga di Jepang telah diatur
yaitu tidak ada bedanya dengan bank-bank lain. Oleh karena itu, Citibank
mencoba maksimalkan nilai tambah (added value) kepada para pelanggannya
dengan menyediakan produk inovatif dan pelayanan kreatif, dengan cara,
meminimalkan biaya dan pengeluaran pelanggan dengan tele-banking,
internet banking, dan direct mail untuk membuka rekening. Dengan peran
teknologi hal itu akan membuat lebih efisian dan mempermudah proses
untuk menggunakan produk Citibank.
Promosi
Citibank, berupaya
membangun ekuitas merek yang kuat, dan dalam mengejar untuk menjadi
super market keuangan menggunakan strategi''seperti co-branding,
integrated pemasaran, dan" Citibanking''yaitu meluncurkan Sony Citibank
Card serta menciptakan dengan nama-nama top di dunia.
Tempat
Citibank
terus-menerus dan secara aktif memperluas semua jenis saluran
distribusi, seperti cabang-cabang baru, internet banking, biaya rendah
jaringan ATM nasional, dan tele-banking. Dengan layanan seperti
telebanking dan Internet banking, Citibank berdampak pada perluasan
saluran distribusi kepada pelanggan hingga ke rumah-rumah. Citibank
menambahkan lebih banyak cabang-cabang melalui jaringan cabang
pesaingnya, bukan merupakan bagian dari strategi. "Menjamurnya
cabang-cabang yang membuat bank-bank Jepang tersebut berhasil akan
menjadi hal yang membunuh subishi ($ 691 miliar aset) dari posisi
pertama untuk menjadi perusahaan keuangan terbesar ($ 698 milyar pada
sebagai ¬ set) di dunia. Kelompok memperoleh pendapatan bersih $ 5,8
milyar pada tahun 1998
2. Diskusikan strategi-strategi ekspansi
pasar yang telah diambil oleh Citibank. Apakah strategi-strategi
tersebut akan bisa mewujudkan bank dengan “One-stop shop’’?
Karakteristik Pemasaran Jasa.
Citibank
merapkan pola menjalin dan mengembangkan ikatan yang kuat dengan
masyarakat setempat dan dengan bank sentral setempat. Mempekerjakan staf
lokal 95 persen dari pekerjaan Citibank di luar Amerika Serikat pada
tahun 1997. (hal ini Citibank menggunakan internal branding sebagai
kekuatan untuk mendekati lingkungan setempat. Peranan Teknologi
Informasi yang sudah ditransfer dan staf lokal yang dilatih.
Citibank
pada saat kondisi sulit membolehkan para pemasarnya keluar Kantor untuk
memasarkan secara personal selling, hal ini lebih kepada startegi untuk
mendekatkan para pemasar yang sudah terlatih untuk mengetahui keinginan
dari konsumen dan membuat interaksi kepada konsumen, sebab tanpa adanya
interaksi antara pemasar dengan konsumen dapat dipastikan konsumen
tidak akan loyal dalam menggunakan produk yang ditawarkan. Strategi
pendekatan pasar dengan pola personal selling sangat efektif untuk
produk yang baru diluncurkan. Pola ini juga mengedepankan saluran
pemasaran melalui WOM (word of mouth) yaitu konsumen yang sudah loyal
akan memberitahukan dan merekomendasikan produk kepada orang lain, dan
hal ini merupakan pemasaran gratis karena citra perusahaan dibangun dari
konsumen yang setia tanpa diberikan kompensasi.
Pada saat
ekonomi Jepang tidak baik dan tingkat kepercayaan masyarakat pada
perbankan nasional menurun maka Citibank menawarkan produk yang mudah
diakses oleh konsumen seperti adanya kemudahan ATM yang beroperasi 24
jam, kemudian adanya tabungan dengan dalam bentuk dollar yang
sewaktu-waktu dapat dicairkan dalam bentuk yen. Akses yang mudah melalui
tele banking, internet banking semakin memperkuat image bahwa
Lingkungan Pemasaran Jasa Keuangan.
Citibank
adalah berpikir tentang masuk ke dalam aliansi dengan Asahi Bank dan
Tokai Bank. Aliansi ini akan membantu Citibank untuk memiliki akses yang
lebih baik untuk tabungan besar dari Jepang, dan potensi dari strategic
alliance tersebut berpotensi mampu menghimpun dana sekitar $ 9 triliun.
Penggunaan
pola strategic alliance merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan
citra Citibank di Jepang, dengan merangkul pihak-pihak local maka
secara publisitas nama Citibank akan terangkat dan merubah paradigma
yang lama menjadi tidak pobi lagi terhadap bank asing. Dengan
kepercayaan dari konsumen yang semakin meningkat hal ini menjadi peluang
bagi Citibank untuk lebih mengembangkan mempermudah memperoleh pangsa
pasar yang lebih luas dengan menawarkan produk yang inovatif.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar