Senin, 09 April 2012

Analisa Kasus Citibank, NA

1. Apakah Citibank di Jepang dapat mempertahankan tingkat pertumbuhan dan popularitas-nya? Kondisi bank-bank Jepang mungkin sedang menurun, tetapi mereka, seperti halnya perusahaan-perusahaan manufaktur Jepang yang telah berhasil menaklukan manufaktur Barat, akan menjadi pesaing yang sangat kuat.
Lingkungan Pemasaran Stratejik

Analisis Lingkungan Makro, yang meliputi Analisis Politik, Ekonomi, dan Budaya.
Pada saat Citibank memasuki pangsa pasar di Jepang pada situasi harga saham / efek yang menurun sehingga hal ini dimanfaatkan sebagai peluang kebangkitan Citibank memasuki pangsa pasar di Jepang, Citibank pertumbuhan menyembur disaat terjadi krisis keuangan di Jepang, Mulai dari tahun 1995 perdagangan obligasi yang memimpin Federal Reserve untuk mengusir Daiwa Bank dari Amerika Serikat ke tiga runtuhnya pada tahun 1998 dari Efek Sanyo, Yamaichi Efek, dan Hokkaido Takushoku Bank.
Budaya yang semula anti asing menjadi berubah, paradigma bagi masyarakat Jepang. Resesi ekonomi di Jepang dan bank-bank domestik terbebani kredit macet sekitar $ 1 triliun, Citibank membuat beberapa terobosan serius ke pasar Jepang.

Analisis Konsumen
Dari permasalahan keuangan di jepang, menyebabkan tingkat kepercayaan konsumen terhadap bank-bank Jepang mulai terkikis dan konsumen yang mempersepsikan citra aman terhadap bank-bank ini nasional Jepang menjadi berubah karena adanya kredit macet. Konsumen kemudian berubah paradigma dan mencari alternative tempat menyimpan uang yang aman. Pada saat yang sama, Citibank menawarkan layanan yang inovatif yaitu memberikan alternative produk yang menguntungkan bagi konsumen. Contoh layanan yang inovatif adalah multicurrency account. Ketika nilai dolar jatuh di bawah 100 yen dalam tahun 1995, banyak konsumen mengerti bahwa jepang skr mereka sedang rency ¬ harga ke dalam stratosfir dari yang akhirnya akan turun, dan Citibank menawarkan cara yang paling nyaman bagi para penabung waktu kecil untuk memutar pasar uang. The multicurrency account itu merupakan daya tarik bagi para pelanggan, karena mereka bisa memindahkan uang ke dolar dan dapatkan suku bunga yang lebih tinggi tetapi jika menginginkan uang di kurs kembali ke yen dengan cukup menggunakan layanan tele-banking setiap saat baik siang ataupun malam. Dari produk ini Citibank mencatat panggilan dari 315.000 calon pelanggan dan saat ini; pada hari berikutnya, orang-orang dikerumuni sembilan belas bank cabang di pertarungan untuk membeli dolar yang tiba-tiba murah. Melihat keberhasilan ini, Citibank telah mengembangkan rencana ambisius untuk Jepang. It berharap untuk mencapai 35 juta rekening pada tahun 2010

Analisis Pesaing
Pesaing Citibank meliputi bank lokal (Bank of Tokyo-Mitsubishi, Dai-Ichi Kangyo Bank, Sanwa Bank) dan bank asing (ABN Amro, Deutsche Bank, HSBC). Pada waktu itu, tidak ada bank asing (kecuali Citibank) yang mempunyai operasi retail banking. Jadi, Citibank mempunyai keunggulan kompetitif yang meliputi: Brand yang kuat, operasi global, inovasi, staf lokal yang berkualitas, dan produk dan jasa yang beragam dan berkualitas. Semakin banyak pesaing maka perebutan pangsa pasar perbankan menjadi semakin sulit dan semakin sempit, untuk itu maka Citibank harus menciptakan POD (Point of Differensiasi) yaitu menciptakan nilai tambah kepada konsumen dan keuntungan yang diperoleh oleh konsumen tidak disediakan oleh pesaing.
Strategi Segmentasi, Targeting, dan Positioning.
Inovatif bank dengan menawarkan layanan seperti dua puluh-empat ATM dan telebanking. Layanan ini diambil untuk diberikan di Amerika Serikat tetapi hal yang baru di Jepang. Hal ini juga menjadi populer di antara para pelanggan dan mendapatkan publisitas gratis yang luar biasa dengan menelan biaya beberapa bank-bank lain biaya ketika pelanggan mengakses rekening Citibank di bank saingan 'ATM. Dengan melakukan ini, Citibank telah, pada dasarnya, menambahkan ribuan ATM dengan menggunakan para pesaingnya 'infrastruktur
Citibank menggunakan mantan presiden Amerika Serikat, George Bush, untuk mempromosikan citra globalnya. Walaupun dikritik sebagai diskriminatif, Citibank telah secara efisien dan menguntungkan menggunakan pendekatan yang tidak biasa terhadap para pelanggan kaya. Citibank dalam pendekatan kepada pelanggan kaya itu sangat kreatif dan unik. Pada April 1998, Jepang mulai menderegulasi dengan bank. Koichiro Kitade, Citibank kepala divisi bank swasta di Tokyo, tahu sudah waktunya untuk mencoba pendekatan pemasaran baru untuk memperluas pangsa pasar melalui advertising di koran, Citibank mampu mengaet orang kaya kaya mau menempatkan dananya sekitar US $ 750.000.

Perencanaan Pemasaran (Marketing Plan)

Produk
Pada saat perusahaan efek / saham dalam kondisi terpuruk dan bank-bank local mengalami kredit macet karena Citibank menawarkan produk yang flexible, mudah diakses, dan seolah menawarkan seluruh kebutuhan dari pelanggan tersedia semuanya dengan konsep one stop shoping atau supermarket jasa keuangan.

Harga
Bahwa kebijakan harga di Jepang telah diatur yaitu tidak ada bedanya dengan bank-bank lain. Oleh karena itu, Citibank mencoba maksimalkan nilai tambah (added value) kepada para pelanggannya dengan menyediakan produk inovatif dan pelayanan kreatif, dengan cara, meminimalkan biaya dan pengeluaran pelanggan dengan tele-banking, internet banking, dan direct mail untuk membuka rekening. Dengan peran teknologi hal itu akan membuat lebih efisian dan mempermudah proses untuk menggunakan produk Citibank.

Promosi
Citibank, berupaya membangun ekuitas merek yang kuat, dan dalam mengejar untuk menjadi super market keuangan menggunakan strategi''seperti co-branding, integrated pemasaran, dan" Citibanking''yaitu meluncurkan Sony Citibank Card serta menciptakan dengan nama-nama top di dunia.

Tempat
Citibank terus-menerus dan secara aktif memperluas semua jenis saluran distribusi, seperti cabang-cabang baru, internet banking, biaya rendah jaringan ATM nasional, dan tele-banking. Dengan layanan seperti telebanking dan Internet banking, Citibank berdampak pada perluasan saluran distribusi kepada pelanggan hingga ke rumah-rumah. Citibank menambahkan lebih banyak cabang-cabang melalui jaringan cabang pesaingnya, bukan merupakan bagian dari strategi. "Menjamurnya cabang-cabang yang membuat bank-bank Jepang tersebut berhasil akan menjadi hal yang membunuh subishi ($ 691 miliar aset) dari posisi pertama untuk menjadi perusahaan keuangan terbesar ($ 698 milyar pada sebagai ¬ set) di dunia. Kelompok memperoleh pendapatan bersih $ 5,8 milyar pada tahun 1998

2. Diskusikan strategi-strategi ekspansi pasar yang telah diambil oleh Citibank. Apakah strategi-strategi tersebut akan bisa mewujudkan bank dengan “One-stop shop’’?
Karakteristik Pemasaran Jasa.

Citibank merapkan pola menjalin dan mengembangkan ikatan yang kuat dengan masyarakat setempat dan dengan bank sentral setempat. Mempekerjakan staf lokal 95 persen dari pekerjaan Citibank di luar Amerika Serikat pada tahun 1997. (hal ini Citibank menggunakan internal branding sebagai kekuatan untuk mendekati lingkungan setempat. Peranan Teknologi Informasi yang sudah ditransfer dan staf lokal yang dilatih.
Citibank pada saat kondisi sulit membolehkan para pemasarnya keluar Kantor untuk memasarkan secara personal selling, hal ini lebih kepada startegi untuk mendekatkan para pemasar yang sudah terlatih untuk mengetahui keinginan dari konsumen dan membuat interaksi kepada konsumen, sebab tanpa adanya interaksi antara pemasar dengan konsumen dapat dipastikan konsumen tidak akan loyal dalam menggunakan produk yang ditawarkan. Strategi pendekatan pasar dengan pola personal selling sangat efektif untuk produk yang baru diluncurkan. Pola ini juga mengedepankan saluran pemasaran melalui WOM (word of mouth) yaitu konsumen yang sudah loyal akan memberitahukan dan merekomendasikan produk kepada orang lain, dan hal ini merupakan pemasaran gratis karena citra perusahaan dibangun dari konsumen yang setia tanpa diberikan kompensasi.

Pada saat ekonomi Jepang tidak baik dan tingkat kepercayaan masyarakat pada perbankan nasional menurun maka Citibank menawarkan produk yang mudah diakses oleh konsumen seperti adanya kemudahan ATM yang beroperasi 24 jam, kemudian adanya tabungan dengan dalam bentuk dollar yang sewaktu-waktu dapat dicairkan dalam bentuk yen. Akses yang mudah melalui tele banking, internet banking semakin memperkuat image bahwa

Lingkungan Pemasaran Jasa Keuangan.
Citibank adalah berpikir tentang masuk ke dalam aliansi dengan Asahi Bank dan Tokai Bank. Aliansi ini akan membantu Citibank untuk memiliki akses yang lebih baik untuk tabungan besar dari Jepang, dan potensi dari strategic alliance tersebut berpotensi mampu menghimpun dana sekitar $ 9 triliun.
Penggunaan pola strategic alliance merupakan langkah yang tepat untuk meningkatkan citra Citibank di Jepang, dengan merangkul pihak-pihak local maka secara publisitas nama Citibank akan terangkat dan merubah paradigma yang lama menjadi tidak pobi lagi terhadap bank asing. Dengan kepercayaan dari konsumen yang semakin meningkat hal ini menjadi peluang bagi Citibank untuk lebih mengembangkan mempermudah memperoleh pangsa pasar yang lebih luas dengan menawarkan produk yang inovatif.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar